Memberi Makna Perubahan
January 20, 2020Warga Ibu Kota Menangkal virus Corona di Tengah Kesibukan
March 12, 2020Oleh Mohamad Final Daeng
BANJARMASIN, KOMPAS — Harian Kompas menyabet sejumlah penghargaan bergengsi dalam Malam Penganugerahan Serikat Perusahaan Pers 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (7/2/2020) malam. Harian Kompas meraih sembilan penghargaan, baik predikat Gold maupun Silver, dalam berbagai kategori.
Dalam kategori Indonesia Print Media Awards (IPMA), Kompas memborong satu Gold untuk Investigasi Surat Kabar Terbaik, dua Gold untuk Tajuk Rencana Terbaik, dan satu Gold untuk Infografik Surat Kabar Terbaik. Adapun penghargaan Silver diraih dalam Fotografi Olahraga Terbaik, Fotografi Perjalanan Terbaik, dan Koran Nasional Terbaik.
Penghargaan juga diraih rubrik Muda untuk tulisan berjudul ”Lebaran Trah dan Pertanyaan Kapan Nikah”, yang dimuat pada 12 Juni 2019. Rubrik Muda mendapat anugerah Gold atau pemenang tertinggi dalam kategori Indonesia Young Readers Awards (IYRA).
Penghargaan lain juga diiraih oleh peneliti senior Litbang Kompas, Bestian Nainggolan. Bestian mendapatkan program fellowship tahun 2020 untuk kategori Indonesia Media Research Awards and Summit (IMRAS).
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Tri Agung Kristanto, yang mewakili awak redaksi dalam menerima penghargaan tersebut, mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang besar terhadap karya-karya jurnalistik Kompas. ”Ini wujud kerja bersama di antara seluruh tim dalam redaksi Kompas,” ujarnya.
Tri juga mengatakan, berbagai penghargaan ini sekaligus melecut komitmen Kompas untuk terus melayani publik dengan menghasilkan produk-produk jurnalisme berkualitas.
Sementara itu, Kepala Desk Komunitas Kompas yang mengasuh rubrik Muda, Budi Suwarna, juga mengungkapkan rasa terima kasih atas apresiasi atas karya Kompas Muda. ”Usaha kami mempersiapkan konten yang baik dan relevan untuk pembaca muda memberi hasil sepadan,” ujar Budi.
Penghargaan ini sekaligus melecut komitmen Kompas untuk terus melayani publik dengan menghasilkan produk-produk jurnalisme berkualitas.
Dalam sambutannya, Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) Januar P Ruswita mengatakan, media cetak terkena disrupsi yang paling awal dalam era digital ini. Tantangan perpindahan perilaku orang dalam mencari informasi, dari media cetak ke media daring, terus dihadapi media cetak saat ini.
Meski begitu, Januar mengatakan, hal ini tidak seharusnya menjadi pesimisme bagi industri media cetak. Justru, peran media sekarang menjadi sangat penting di tengah maraknya hoaks atau berita palsu.
”Media cetak menjadi bagian dari penangkal hoaks. Media menjadi clearing house dan fact checker sehingga menjadi rujukan masyarakat dalam mendapat informasi yang benar,” ujar Januar.
Dalam penyelenggaraan tahun ke-11 ini, Malam Penganugerahan SPS menerima total 699 entri. Selain IPMA dan IYRA, ada pula kategori Indonesia inhouse Magazine Awards (InMA) dan Indonesia Student Print Media Awards (ISPRIMA).